Singapura , Alasan Singapura berani hidup bersama Covid-19 karena memprediksi penyakit itu tidak akan lenyap. “Negeri Singa” pun merancang cetak biru tentang tata cara bagaimana warga Singapura dapat hidup bersama Covid-19. Tidak lama lagi Singapura akan menetapkan New Normal yang mana akan membuka akses alur masuk tenaga kerja dari luar untuk bekerja di Singapura termasuk tenaga kerja dari Indonesia. Jadi untuk Calon Tenaga Kerja Indonesia mempersiapkan diri anda dalam menghadapi era New Normal di Singapura.
Namun yang perlu dipahami, Singapura memiliki dasar-dasar tertentu mengapa Negeri singa berani menerapkan kebijakan tersebut, dan tidak semua negara bisa menirunya sekarang.
Inilah beberapa alasan Singapura berani hidup bersama Covid-19
1. Vaksinasi Gencar
Singapura sedang aktif menggencarkan vaksinasi dengan target 75% vaksinasi di bulan Agustus 2021. Data hingga 27 Juni 2021 menunjukkan, 80.000 warga Singapura divaksinasi setiap hari, dan terbukti dapat mengurangi angka infeksi serta penyebaran Covid-19 di negara tersebut. Target pemerintah Singapura 75% vaksinasi di bulan agustus terhadap warganya itu sangat bagus, hal seperti ini harus dilakukan oleh negara-negara lain terutama negara tetangga seperti Indonesia.
Warga yang sudah divaksin tidak perlu lagi menjalani perawatan sepanjang hasil tes Covid-19 negatif, tanpa harus berkumpul lagi dalam jumlah besar jarak.
2. Masker Jadi Kunci
Salah satu kebijakan penting hidup dengan Covid-19 yang akan dianggap endemi oleh Singapura adalah pemakaian masker. Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung menyebutkan, masker tetap menjadi salah satu cara paling efektif untuk mencegah Covid-19. Menurut menteri pemakaian 51 tahun itu, kewajiban kewajiban masker akan menjadi yang terakhir di new normal.
3. Selalu melakukan Pelacakan
Dr Lim Hui Ling, direktur medis International Medical Clinic di Singapura, pada 1 Februari 2021, menjelaskan ke Insider, ada aplikasi Trace Together untuk melacak dengan siapa saja pasien Covid-19 berkontak. Aplikasi Trace Together diperkenalkan pada Maret 2020, dan harus digunakan saat warga Singapura memasuki toko, rumah sakit, bahkan taksi.
4. Travel Bubble Dengan Negara – Negara yang Sukses Tangani Covid-19
Langkah pertama hidup Singapura berhasil dengan Covid-19 adalah peluncuran gelembung perjalanan dengan sejumlah negara yang berhasil mengendalikan Covid-19, seperti Hong Kong, Australia, Selandia Baru, dan Korea Selatan. Pekerja asing seperti asisten rumah tangga dan buruh konstruksi diharapkan dapat kembali masuk ke Singapura. Singapura melakukannya, karena sektor-sektor ekonomi yang sangat bergantung pada pekerja asing saat ini kewalahan akibat kekurangan tenaga kerja.
5. Rumah Sakit Hanya Fokus Tangani Pasien Covid-19 yang Parah
Warga Singapura yang terpapar Covid-19 dengan gejala ringan tidak perlu lagi dirawat di rumah sakit. “Keluar, jika terinfeksi Covid-19, dokter akan memberikan surat sakit, kemudian menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing, beristirahat secukupnya, dan mengetes dirinya secara rutin hingga Covid-19,” kata Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung dalam wawancara eksklusif.